Wednesday, January 13, 2010

TEORI ORGANISASI


1.
2. PENYEBAB STRUKTUR ORGANISASI ANALISIS DETERMINAN STRUKTUR
3. STRATEGI
o PENGERTIAN
o Strategi adalah penentuan dari tujuan dasar jangka panjang dan sasaran sebuah perusahaan, dan penerimaan dari serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut
o Dari definisi tersebut mengandung 2 pandangan mengenai strategi yaitu model perencanaan (planning mode) dan model evolusi (evolutionary mode)
4. PENGERTIAN STRATEGI
o Thomson dan Strickland (1995)
o … ..pattern of actions to achieve objectives
o Jauch dan Glueck (1988)
o … unified, comprehensive, and integrated plan that relates the strategic advantages of the firms to the challenges of the environment
5. TIPE-TIPE STRATEGIK (Miles & Snow)
o Defenders : perusahaan yang memiliki lini produk terbatas & berfokus pd efesiensi kegiatan operasi mereka yang telah ada.
o Prospectors : perusahaan yang memiliki lini produk luas & berfokus pada inovasi produk dan peluang-peluang pasar.
o Anlysers : perusahaan yang beroperasi paling sedikit pada dua wilayah pasar produk yg berbeda.
o Reactors : perusahaan yang kurang memiliki konsisten hubungan antara strategi, struktur & budaya.
6. STRATEGI (2)
o 1. Strategi sebagai model perencanaan
o Pandangan tsb menjelaskan strategi sebagai model perencanaan atau koumpulan pedoman eksplisit yg dikembangkan sebelumnya. Para manajer mengidentifikasikan arah tujuan mereka, kemudian mereka mengembangkan rencana yg sistematis dan terstruktur untuk mencapainya
o 2. Strategi sebagai model evolusi
o Pendangan tsb menjelaskan bahwa strategi tidak harus merupakan rencana yg dipikirkan secara matang dan sistematis, yang berkembang dari waktu ke waktu sebagai pola dari arus keputusan yang bermakna
7. JENIS-JENIS STRATEGI
o LEVEL KORPORASI (Corporate level strategy)
o Keunggulan bersaing
o Rencana jangka panjang
o Non financial misalnya image konsumen
o LEVEL BISNIS (Business level strategy)
o Menentukan tujuan pangsa pasar
o Perencanaan lokasi pabrik
o Segmentasi pasar
o LEVEL FUNGSIONAL (Functional level strategy)
o Keputusan mengenai tk persediaan
o Tingkat penggunaan peralatan
o Keputusan mengenai label generik atau spesifik
8. DIMENSI STRATEGI
o 1. Inovasi
o Innovation strategy mengkaji sampai sejauh mana organisasi memperkenalkan produk atau jasa utamanya yang baru? Innovation strategy merupakan inovasi yang berarti dan khas
o 2. Diferensiasi dalam pemasaran
o Marketing differentiation strategy, mencoba menciptakan kesetiaan para pelanggan dengan memenuhi kebutuhan tertentu secara khusus, melalui iklan, segmentasi pasar, dan harga yang bersaing
o 3. Breadth
o Breadth strategy merujuk pada luasnya pasar yang dilayani, variasi pelanggan, luas geografis dan jumlah penduduk
o 4. Cost control
o Cost control strategy memperhatikan sejauh mana organisasi mengontrol biaya secara ketat, memotong harga jual sebuah produk
9. HUBUNGAN STRATEGI-STRUKTUR oleh Alfred Chandler (1960)
o Penelitian dilakukan oleh Alfred Chandler, 1960 dari Harvard University
o Dilakukan pada 100 perusahaan terbesar di Amerika, dengan menelusuri perkembangan organisasi-organisasi mulai th. 1909 s/d 1959
o Kesimpulannya : perubahan strategi perusahaan didahului oleh dan mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur organisasi
o “ Strategi baru membutuhkan struktur yang baru, atau paling tidak , struktur yang diperbaharui jika perusahaan yang makin besar tsb harus dapat dioperasikan secara efisien, kecuali jika struktur tidak mengikuti strategi, maka akan timbul ketidakefisienan”
10. HUBUNGAN STRATEGI-STRUKTUR oleh Alfred Chandler (1960)
o “ Jika tidak dikembangkan struktur baru untuk memenuhi kebutuhan administrasi baru yang disebabkan oleh ekspansi dari aktivitas sebuah perusahaan ke dalam daerah, fungsi atau lini produk; keuntungan dari pertumbuhan teknologi, finansial, dan personalia serta besaran tidak akan dapat direalisasikan”
o Keterbatasan teori Chandler adalah :
o Perusahaan bisnis industri yang kuat & besar
o Istilah strategi adalah strategi pertumbuhan
o Strategi yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan, bukan meningkatnya keuntungan
11. TEORI STRATEGI-STRUKTUR KONTEMPORER (Miles dan Snow)
o Dikemukakan oleh Raymond Miles dan Charles Snow
o Mengklasifikasikan organisasi berdasarkan tingkat sejauh mana mereka mengubah produk atau pasarnya ke dalam salah satu dari ke-empat jenis strategi : defenders, prospectors, analyzers , dan reactors
o Defenders mencari stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk terbatas yang ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar yang potensial
o Di dalam ceruk (niche), atau domain, yang terbatas ini defenders berusaha secara agresif menahan para pesaing memasuki ‘lahan’ mereka
o perusahaan yang memiliki lini produk terbatas & berfokus pd efesiensi kegiatan operasi mereka yang telah ada.
12. TEORI STRATEGI-STRUKTUR KONTEMPORER (Miles dan Snow)
o PROSPECTORS
o Prospectors adalah hampir kebalikannya dari defenders.
o Kekuatan mereka adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar.
o Inovasi lebih penting daripada keuntungan besar
o Keberhasilan prospectors bergantung pada upaya mengembangkan dan mempertahankan kapasitas untuk melakukan survei yang luas atas kondisi lingkungan, kecenderungan dan kejadian
o Banyak unit yang didesentralisasi, struktur mempunyai formalisasi yang rendah dan kontrol yang didesentralisasi dengan komunikasi lateral maupun vertikal
o Dalam prospectors, perusahaan yang memiliki lini produk luas & berfokus pada inovasi produk dan peluang-peluang pasar.
13. TEORI STRATEGI-STRUKTUR KONTEMPORER (Miles dan Snow)
o ANALYZERS
o Analyzers cenderung mempunyai keuntungan lebih kecil dari produk dan jasa yang mereka jual dibandingkan prospectors, tetapi mereka lebih efisien
o Analyzers mencari fleksibilitas maupun stabilitas
o Bagian-bagian dari organisasi mempunyai tingkat standarisasi, rutinisasi, serta mekanisme yang tinggi demi efisiensi
o Bagian-bagian lainnya adaptif, untuk meningkatkan fleksibilitas
o Perusahaan yang beroperasi paling sedikit pada dua wilayah pasar produk yg berbeda
14. TEORI STRATEGI-STRUKTUR KONTEMPORER (Miles dan Snow)
o REACTORS
o perusahaan yang kurang memiliki konsisten hubungan antara strategi, struktur & budaya.
o Pada umumnya reactor memberi tanggapan secara tidak benar, berprestasi buruk, dan akibatnya mereka segan mengikatkan diri secara agresif pada strategi tertentu untuk masa datang
o Organisasi tidak mempunyai sejumlah mekanisme tanggapan yang dapat digunakannya untuk menghadapi perubahan lingkungan
o Reactor merupakan strategi sisa, karena ketidak konsistenan dan tidak stabil yang timbul jika salah satu dari ketiga strategi lainnya dikejar secara tidak benar
15. TIPOLOGI STRATEGIK ( MILES DAN SNOW) Struktur lepas, pembagian kerja rendah, formalisasi rendah, desentralisasi Dinamis Fleksibilitas Prospector Kontrol cukup terpusat, kontrol ketat atas aktivitas yg ada, kontrol agak lepas untuk usaha baru Perubahan Stabilitas & efisiensi Analyzer Kontrol ketat, pembagian kerja yg ekstensif, forma- lisasi tinggi, terpusat Stabil Stabilitas & efisiensi Defender KARAKTERISTIK STRUKTURAL LINGKU NGAN TUJUAN STRATEGI
16. KONTINUM STRATEGI-LINGKUNGAN
o Perubahan kecil dan Perubahan Cepat dan
o Ketidakpastian rendah ketidakpastian tinggi
o Defender Reactor Analyzer Prospector
17. STRATEGI BERSAING Michael Porter (1985)
o PENGERTIAN
o Sejumlah komitmen dan aktivitas yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk memberikan nilai bagi pelanggan guna untuk mendapatkan keunggulan bersaing melalui eksploitasi kompetensi ini secara khusus pada pasar
o Strategi bersaing Porter mencerminkan keyakinan suatu perusahaan tentang dimana dan bagaimana (possitioning) perusahaan mempunyai suatu keunggulan di atas pesaingnya
o Dinamakan sebagai ‘strategi generik’ untuk mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage)
18. STRATEGI BERSAING Michael Porter (1985) (2)
o Strategi bersaing Porter harus mampu mengidentifikasi :
o Siapa yang akan dilayani
o Apa yang dibutuhkan oleh pelanggan yang menjadi target
o Bagaimanakah kebutuhan tsb dipenuhi atau dipuaskan melalui implementasi strategi yang telah dipilih
o Strategi bersaing Porter (STRATEGI GENERIK) terdiri dari :
o 1. Cost Leadership (keunggulan biaya)
o 2. Differentiation (diferensiasi)
o 3. Focused Low Cost (fokus pada biaya rendah)
o 4. Focused Differentiation (fokus pada diferentiasi)
19. EMPAT STRATEGI GENERIK Michael E Porter KEUNGGULAN BERSAING SKOP PERSAINGAN Fokus pada diferensiasi Fokus pada biaya rendah TARGET TERTENTU Diferensiasi Keunggulan Biaya TARGET UMUM KEUNIKAN BIAYA
20. STRATEGI KEUNGGULAN BIAYA
o adalah sejumlah kegiatan yang terintegrasi, yang dirancang untuk menghasilkan produk dengan harga yang paling rendah secara relatif, dibandingkan dengan pesaingnya, dengan kriteria produk yang dapat diterima oleh pelanggannya
o Strategi keunggulan biaya ini sebaiknya dapat mencapai harga terendah tanpa mengabaikan nilai yang diinginkan oleh pelanggannya
o Cara yg digunakan adalah memproduksi pada t8ngkatan biaya yg paling rendah, pengendalian biaya yang ketat, dan meminimalisasi biaya untuk area pelayanan, minimalisasi biaya tenaga penjualan, minimalisasi biaya penelitian dan pengembangan
21. STRATEGI DIFERENSIASI
o Strategi diferensiasi merupakan sejumlah kegiatan terpadu yg dirancang untuk memproduksi barang yg dirasakan oleh konsumen berbeda dalam hal-hal tertentu yang diinginkan oleh konsumen
o Strategi ini menuntut perusahaan untuk tetap melakukan penyesuaian dg perubahan konsumen yg dituju tanpa mengabaikan biaya yg sanggup dibayarkan konsumen
o Biasanya perusahaan mematok harga yg tinggi (premium), karena atribut dan karakteristik unik yg memberikan nilai pada konsumen
o Keunikan produk dapat dilihat dari ciri khasnya spt tanggap atau tidaknya pelayanan, kecepatan penemuan produk baru, kepemimpinan dalam pemanfaatan teknologi, selera yang beda, ketepatan antara rancangan dan kinerja produk dsb
22. STRATEGI FOKUS
o Strategi fokus, merupakan sejumlah kegiatan yang terintegrasi yg dirancang untuk memproduksi produk-produk yg melayani kebutuhan dari sebuah segmen tertentu yang spesifik.
o Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing dlm segmen yg menjadi target, meskipun tidak memiliki area yg luas dalam industri
o Dasarnya, perusahaan dapat melayani segmen tertentu dari industri secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dari pesaingnya
o Keberhasilan strategi ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam menemukan keunikan segmen yang dituju, yakni fokus pada diferensiasi dan fokus pada biaya rendah
o Contoh fokus diferensiasi : tropicana slim untuk penderita diabetes
o Fokus biaya rendah :mobil hyundai yang dibuat Korea
23.
o PERANCANGAN KERJA DAN ORGANISASI
24. PENDAHULUAN (1)
o • Organisasi:
o Abstrak & mencakup banyak aspek kehidupan
o • Definisi: Abstrak  banyak definisi
o - Koordinasi individu, kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan (Barnard)
o - Kerjasama individu, ada pemimpin, mempunyai tujuan
o - Keterkaitan aspek sosial
25. PENDAHULUAN (2)
o Suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu
o yang saling berinteraksi menurut suatu pola yang
o terstruktur dengan cara tertentu sehingga setiap
o anggota organisasi mempunyai tugas dan
o fungsinya masing-masing, dan sebagai kesatuan
o mempunyai tujuan tertentu dan juga mempunyai
o batas-batas jelas sehingga organisasi dapat
o dipisahkan secara tegas dari lingkungannya
o (pendekatan modern, Daft)
26. PENDAHULUAN (3)
o • Kesimpulan:
o • Aspek-aspek yang terdapat pada definisi organisasi adalah:
o 􀂃 Kesatuan sosial
o 􀂃 Pembagian tugas & fungsi
o 􀂃 Mempunyai tujuan
o 􀂃 Mempunyai batas yang tegas terhadap lingkungannya
27. BEBERAPA PENDEKATAN
o • Karena abstrak dan menyangkut aspek sosial, maka:
o 􀂃 Tinjauan menjadi luas, menyangkut berbagai aspek yang berbeda
o 􀂃 Muncul banyak orientasi
o 􀂃 Muncul berbagai cara untuk pengelompokan:
o – Klasik, Sistem Sosial, Struktur, Teknologi, Adaptif, Integral
o – Klasik, Neo Klasik, Modern (Scott, 1961)
28. PENDEKATAN KLASIK (1)
o • Taylor (1856 – 1915)
o 􀂃 Pengaturan cara kerja karyawan pelaksana
o 􀂃 Mencoba menemukan cara kerja yang paling efisien
o • Dasar pemikiran:
o 􀂃 Analisis ilmiah mencari cara kerja terbaik
o 􀂃 Manusia = makhluk rasional
o • Cara kerja paling efisien/standar & jika dilaksanakan oleh pekerja standar, menghasilkan: kapasitas kerja standar atau waktu kerja standar
o • Organisasi = Volume Pekerjaan / Kapasitas Kerja (Standar)
29. PENDEKATAN KLASIK (2)
o • Implisit:
o 􀂃 Adanya keseimbangan antara tugas dengan wewenang
o 􀂃 Adanya pengelompokan secara fungsional
o 􀂃 Adanya standar kerja, Sistem imbalan
o • Kesamaan:
o 􀂃 Weber: Manusia & Prosedur Rasional
o 􀂃 Fayol: Manajemen, Planning, Organizing (Rasional-Makro), Actuating (Taylor: Rasional-Mikro), Coordination, ControL
30. PENDEKATAN NEO-KLASIK (1)
o • Elton Mayo: Penelitian Hawthorne, Western Electric Company (1927 – 1932)
o • Mempelajari: hubungan kondisi fisik lingkungan kerja dengan prestasi kerja
o • Tanpa sengaja, menemukan bahwa prestasi kerja dipengaruhi oleh:
o 􀂃 Kondisi fisik lingkungan kerja
o 􀂃 Faktor psiko-sosial
31. PENDEKATAN NEO KLASIK (2)
o • Konsep Neo-Klasik tentang organisasi sbb:
o • Organisasi = sistem sosial
o • Manusia = Mahkluk psiko-sosial
o • Sistem sosial dalam pekerjaan Interaksi sosial Kelompok non formal Norma kelompok Sikap &
o Prestasi kerja
o • Komunikasi dalam organisasi Interaksi sosial yang baik Prestasi kerja yang baik
o • Fokus perhatian pendekatan Neo-Klasik adalah pada: human relations
32. PENDEKATAN NEO KLASIK (3) PERBANDINGAN PENDEKATAN KLASIK & NEO-KLASIK Organisasi = Sistem tertutup Organisasi = Sistem tertutup Fokus perhatian: Hubungan antar manusia Fokus perhatian: Anatomi orgnisasi/jumlah personil Tidak mampu menentukan anatomi orgnisasi Mampu menentukan anatomi organisasi Manusia = Mahluk Psikososial Manusia = Mahluk rasional NEO KLASIK KLASIK
33. PENDEKATAN MODERN (1)
o • Setelah pendekatan Neo-Klasik:
o 􀂃 teori organisasi jadi menyebar
o 􀂃 tidak ada kesatuan pandangan antar pendekatan
o • Contoh:
o 􀂃 Manusia: Makhluk rasional (menurut klasik) berlawanan dengan Makhluk sosial (menurut neo-klasik)
o • Penelitian Woodward (1950-an) terhadap perusahaan 100 perusahaan manufaktur (Inggris)
34. PENDEKATAN MODERN (2)
o • Menggunakan prinsip-prinsip manajemen klasik (seperti
o rentang kendali) untuk menemukan karakteristik perusahaan yang sukses
o • Penemuan: Jenis teknologi Karakteristik (Struktur
o Organisasi) Prestasi Perusahaan
o • Struktur Organisasi tertentu sesuai untuk digunakan oleh suatu organisasi yang menggunakan Jenis Teknologi tertentu
o • Muncul pendekatan Contingency (ketergantungan):
o 􀂃 Tidak ada yang ideal & berlaku universal
o 􀂃 Ideal hanya untuk suatu kondisi tertentu
35. PENDEKATAN MODERN (3) PERBANDINGAN KLASIK, NEO-KLASIK & MODERN Manusia tidak diperhatikan sebagai individu Perhatian pd kelpk individu Manusia = Mahluk Psikososial Manusia = Mahluk rasional Mampu menentukan anatomi organisasi (secara makro) Tidak mampu menentukan anatomi orgnisasi Mampu menentukan anatomi organisasi Fokus perhatian: Hubungan organisasi dengan lingkungan Fokus perhatian: Hubungan antar manusia Fokus perhatian: Anatomi rgnisasi/jumlah personil Organisasi = Sistem terbuka Organisasi = Sistem tertutup Organisasi = Sistem tertutup MODERN NEO-KLASIK KLASIK
36. EVOLUSI ORGANISASI (Wilson & Dobrzynski, 1986) Small central organizations rely on other companies & suppliers to perform manufacturing, distribution, marketing, or other crucial business functions on a contract basis Network 2000 Large companies with vertical structures add a second, informal reporting chain that links managers with allied responsibilities or managers working together on temporary projects Matrix 1950 Large companies organize around a series of vertical chains of command to manage each product, or group of related products, command to manage each product, or group of related products, that the company makes Divisional 1900 Companies grow larger and hire more managers, each to oversee a stage of chain from raw material to finished product Vertical 1850 Small companies, generally making one product for a regional market, are controlled by one person who performs many administrative tasks Owner-managed 1880 Description Form Date
37. EVOLUSI ORGANISASI (SINK & KOELLING)
38. PENDEKATAN MODERN (4) PEMBAHASAN ORGANISASI
39. PEMBAHASAN ORGANISASI Kontingensi: belum ada regularitas, sehingga teori organisasi belum dapat dianggap sebagai « teori » tetapi dianggap sebagai way of thinking
40. DIMENSI ORGANISASI (1)
o • Dimensi Struktural: menggambarkan karakteristik internal organisasi
o • Formalisasi: tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi yang sebenarnya menggambarkan corak dari perilaku dan kegiatan organisasi
o • Spesialisasi: derajat pembagian kerja/tugas dalam organisasi
o • Standardisasi: derajat kesamaan cara (prosedur) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi
41. DIMENSI ORGANISASI (2)
o • Sentralisasi: corak pembagian menurut tingkatan (hirarkhi) dalam organisasi, diperlihatkan oleh jenis keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan
o • Hierarkhi Otoritas: pola pembagian kekuasaan serta rentang kendali
o • Kompleksitas: banyak kegiatan (sub sistem) dalam organisasi
o - Vertikal: jumlah tingkatan yang ada pada organisasi
o - Horizontal: pembagian kegiatan secara horizontal menjadi bagian-bagian yang secara vertikal berada pada tingkatan yang sama
42. DIMENSI ORGANISASI (3)
o • Profesionalisme: tingkat pendidikan formal maupun tidak formal yang secara rata-rata dimiliki oleh anggota organisasi
o • Konfigurasi: bentuk pembagian anggota organisasi pada bagian-bagian baik secara vertikal maupun secara horizontal
43. DIMENSI ORGANISASI (4)
o • Dimensi Kontekstual: karakteristik keseluruhan organisasi dalam lingkungannya
o • Ukuran Organisasi: besarnya organisasi, seringkali dinyatakan dengan jumlah anggota organisasi
o • Teknologi Organisasi: jenis dari tingkatan teknologi yang digunakan pada sistem produksi suatu organisasi
o • Lingkungan: keadaan semua elemen lingkungan yang terdapat di luar batas-batas organisasi terutama yang berpengaruh kuat terhadap organisasi
44.
o INOVASI
45. APA ITU INOVASI ? (1)
o To introduce something new makes changes (Chamber, 1989)
o Introduction of ideas, processes, product, or procedure, new and benefiting the individual, group, organization, or wider society (West & Farr, 1990)
o Suatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan (Peter Drucker, 1985)
o Suatu aktivitas untuk merubah ilmu pengetahuan maupun teknologi baru menjadi suatu produk, proses, atau jasa yang baru
46. APA ITU INOVASI ? (2)
o Inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalu implementasi
o Inovasi =/= ilmu pengetahuan dan teknologi
o Inovasi = menciptakan kekayaan bukan pengetahuan
o Inovasi = Penemuan + Eksploitasi
o (Eksploitasi = Implementasi + Komersialisasi)
o Inovasi = Menciptakan ide baru dan membuatnya menjadi sukses dalam usaha
47. MENGAPA INOVASI PENTING ?
o Produktivitas dan pertumbuhan ekonomi
o Menciptakan pasar nasional dan global
o Menciptakan kekayaan dan keuntungan
o Mengembangkan pekerjaan
o Memperkuat persaingan
48. EVOLUSI INOVASI (1)
o Jaman dahulu
o Terpecah-pecah dan lambat
o Dipicu oleh kebutuhan dasar manusia
o Berdasarkan hasil empirik dan hukum alam
o Lingkup terbatas (tempat dan hasil temuan)
o Dikembangkan oleh individual
o Era abad 19 dan 20
o Berorientasi pada ilmu pengetahuan
o Hasil penelitian dan pengembangan yang berorientasi pasar
o Hasil kerja tim dalam organisasi
49. EVOLUSI INOVASI (2)
o Era abad 21
o Network
o Karena kompleksitas dan tuntutan global
o Multinational team
o INVENSI / PENEMUAN adalah penetapan suatu ilmu pengetahuan maupun teknologi baru yang dapat membuka peluang baru
50. PROSES INOVASI
o Melahirkan ide - berfikir kreatif
o Kaji
o Persiapan
o Memupuk Ide - berfikir kreatif
o Inkubasi
o Pengolahan
o Pengembangan dan Implementasi Ide
o Evaluasi
o Registrasi
51. JENIS INOVASI (1)
o 1. PENEMUAN : kreasi suatu produk, jasa atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya (penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, telepon oleh Alexande Graham Bell)
o 2. PENGEMBANGAN : pengembangan suatu produk, jasa atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadikan aplikasi ide yang telah ada menjadi berbeda (pengembangan McDonald’s oleh Ray Kroc, perhotelan Holiday Inn oleh Kemmons Wilson).
52. JENIS INOVASI (2)
o 3. DUPLIKASI : peniruan suatu produk, jasa atau proses yang telah ada. Upaya duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan (duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland)
o 4. SINTESIS : perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dot diaplikasikan dg cara baru (sintesis pada arloji oleh Casio)
53. SIKLUS INOVASI
o the birth of an idea
o INNOVATE
o finding investors/ first step to
o customers MARKET REGISTER every idea
o Improve your What is it worth
o idea DEVELOP VALUE ‘ It is not nnovative
o unless it sells’
o PROTECT
o Ensure Recognition and Award
o Intellectual Property Right
54. ORGANISASI INOVATIF (1)
o 1. Memilih orang-orang yang kreatif
o - Orang kreatif akan membentuk lingk kreatif yg akan buka peluang
o 2. Membina sinergi kelompok
o - banyak pemikiran yang tumbuh subur dalam benak-benak kelompok yang saling bersinergi
o 3. Melatih kerja tim (teamwork)
o - Team skills and techniques, conflict management etc
o 4. Komunikasikan tentang inovasi
o - Berikan motivasi, ‘recognition and rewards’ , kumpulkan pemikiran- pemikiran, komunikasi vertikal dan horizontal, dan terima semua masukan yang konstruktif
o 5. Komitmen dari tingkat atas
o - Pembunuh ide : Kebijakan, Peraturan dan Penolakan
55. ORGANISASI INOVATIF (2)
o 6. Toleransi terhadap kegagalan
o - Inovasi adalah bertaruh (gamble), Resiko yang diperhitungkan
o 7. Struktur organisasi yang fleksibel
o - Tidak birokrasi, lepas hirarki dan status, tidak ada prosedur yang bertele-tele dan kaku, organisasi sederhana dan pengambilan keputusan yang desentralisasi
o 8. Berikan segala sumberdaya
o - Atasi semua hambatan yang mempersulit inovasi
o 9. Perspektif jangka panjang
o - Penelitian dan pengembangan, strategi yang konsisten
o 10. I 3 = AV
o - Intelligence, Information, and Ideas = Added Value
56. SUMBER INOVASI
o 1. KREATIVITAS EKSTERNAL
o kreativitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide, dan kekuatan baru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang
o 2. KREATIVITAS INTERNAL
o kreativitas internal muncul secara tiba-tiba ketika sesorang sedang sibuk dengan kreativitas eksternal. Menggunakan pengalaman sebagai sumber kreativitas.
57. MENERAPKAN INOVASI
o Menggunakan matrik pasar-produk baru
o PASAR
o Yang telah ada Baru
o Yang telah 1. Brg/Jasa yg ada 3. Pasar Di
o BARANG/ ada Pasar yang ada versifikasi
o JASA 2. Diversifikasi 4. Brg/Jasa br
o Baru barang/jasa Pasar baru
58. KUNCI KEBERHASILAN
o Kreatif dan Inovatif, terus menciptakan nilai tambah
o Mencintai pekerjaan dan bisa menikmatinya (Work, Leisure, and Learning)
o Bekerja “ Workaholic ” (tekun, konsisten dan komitmen) ---> bekerja ‘ smart ’ (cerdas, bijak)
o Terus melakukan pembelajaran
o Spesialis dan fokus pada bidangnya
o Membangun networking
o Menjaga kepercayaan
o Mengelola usaha hingga terus menciptakan laba
59.
o BUDAYA ORGANISASI
o (Suatu konsep menuju efektivitas organisasi)
60. PENGERTIAN
o Manajemen akan mempengaruhi budaya
o Budaya akan mempengaruhi kemampuan perusahaan meraih keuntungan dan sekaligus meraih citra
o Organisasi perlu untuk memiliki kepribadian
o Kepribadian organisasi yang juga disebut sebagai budaya organisasi harus diciptakan dan dipertahankan sehingga dapat membantu keefektifan organisasi
61. Budaya organisasi
o Pada hakekatnya, budaya organisasi memiliki nilai yang baik bagi kemajuan suatu organisasi
o Budaya organisasi merupakan salah satu perangkat manajemen untuk mencapai tujuan organiusasi
o Budaya organisasi bukan merupakan cara yang mudah untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan strategi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan daya saing organisasi
o Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya
62. Budaya Organisasi
o Asumsi-asumsi atau keyakinan dasar yang dirasakan bersama oleh anggota kelompok atau organisasi (Schein, 1992)
o contoh: pandangan ttg sifat-sifat manusia, hubungan atasan-bawahan, sifat waktu, nilai pekerjaan, dll.
o Suatu pola atau sistem yang diterima dan dianut secara bersama-sama dalam suatu organisasi (robbins, 1994)
o contoh: cara kerja, keyakinan thd suatu metode, kebijakan, ritual2, dll.
63. DEFINISI
o Secara etimologis (asal usul kata), budaya organisasi terdiri dari dua kata, budaya dan organisasi
o Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melaluik suatu jenjang kepangkatan & pembagian
o Bdaya adalah suatu set nilai, penuntun kepercayaan akan suatu hal, pengertian dan cara berfiskir yg dipertemukan oleh para anggota organisasi & diterima oleh anggota baru
o Budaya organisasi merupakan penetapan nilai-nilai dalam suatu masyarakat yang terkait, bekerja dibawah naungan suatu organisasi
o (Duncan dalam Kasali, 1994: 108)
64. BUDAYA ORGANISASI
o Budaya menuntun individu untuk berperilaku dan memberi petunjuk pada mereka mengenai apa saja yang harus diikuti dan dipelajari
o Budaya organisasi tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, dan diterima sbg nilai-nilai yg harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru
o Nilai-nilai tsb digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tsb, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebah organisasi dengan organisasi lainnya
o Budaya organisasi akan menumbuhkan identitas dalam diri setiap anggotanya, dan keterkaitan thd organisasi tsb, karena kesamaan nilai yg tertanam akan memudahkan tiap anggota untuk memahami dan menghayati setiap peristiwa dan kegiatan organisasi
65. KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
o Identitas anggota
o Penekanan kelompok
o Fokus pada manusia
o Integrasi unit-unit
o Pengawasan
o Toleransi terhadap resiko
o Kriteria penghargaan
o Toleransi terhadap konflik
o Orientasi kepada hasil akhir
o Mengutamakan sistem terbuka
66. Fungsi Budaya Organisasi
o Menetapkan tapal batas, dan ciri khas yg menjadi pembeda satu organisasi dgn lainnya
o Memberikan rasa identitas dan kebanggaan bagi anggotanya
o Mempermudah terbentuknya komitmen yg lebih luas daripada kepentingan pribadi
o Meningkatkan kemantapan sistem sosial, dlm arti memberi landasan pranata / norma yg jelas
o Berfungsi sbg mekanisme pembuat makna, kendali, dan pembentuk sikap
67. Memahami proses pembentukan Budaya Organisasi
o Sociodynamic theory: interaksi antar individu dari berbagai latar belakang kepribadian, nilai-nilai dan tingkat kognitif, melalui system komunikasi membentuk “shared concencus” & “shared meaning” utk mencapai tujuan bersama
o Leadership theory: Kepribadian pemimpin mempengaruhi dan membentuk nilai & perilaku individu-individu dlm organisasi
68. Lanjutan proses pembentukan BO:
o Learning Theory:
o melalui proses evolusi, sekelompok orang saling memahami kognisi, perasaan, dan perilaku satu sama lain dalam rangka pemecahan masalah-masalah bersama dan pada akhirnya tercipta suatu keyakinan dan rasa kebersamaan
69. Pola umum pembentukan BO Manajemen Puncak Mengembangkan & mengimplementasikan visi/filosofi/& strategi Perilaku Organisasi Karya implementasi dipandu oleh filosofi & strategi Hasil Keberhasilan organisasi dlm kurun waktu lama Budaya Mencerminkan visi/strategi/Pengalaman/kebiasaan2
70. Bagaimana Budaya Organisasi mempengaruhi Kinerja Organisasi
o Budaya Kuat membuat organisasi unggul: budaya yg kuat mendorong kinerja krn menciptakan motivasi diantara anggotanya (Edward B.Taylor, 1967)
o Arah budaya harus selaras dgn konteksnya : semakin sesuai suatu budaya dgn kondisi obyektif lingkungan semakin baik kinerja organisasi (Hofstede,1980)
71. lanjutan
o Budaya adaptif
o (Peters & waterman, 1985):
o Hanya budaya yg dapat membantu mengantisipasi dan beradaptasi dgn perubahan lingkungan, yg akan diasosiasikan dgn kinerja yang superior
o Sistem nilai & perilaku lebih difokuskan pada perubahan nilai dan tuntutan pelanggan/nasabah/ dan masyarakat umum
o Budaya yg secara strategis tepat tetapi tdk adaptif tidak akan menghasilkan kinerja yg baik dlm jangka panjang
72. Bagaimana Pemimpin membetuk Budaya (Schein, 1992)
o Mekanisme Utama:
o Derajat perhatian (attention): reaksi pimpinan thd perilaku bawahan
o Reaksi thd krisis: kebijakan yg diambil dlm situasi krisis
o Pemodelan peran: mengkomunikasikan harapan & nilai-nilai melalui tindakan mereka sendiri
73. Lanjutan mekanisme Utama:
 Reward sistem dan Alokasi imbalan :
o kriteria yg dipakai pimpinan utk mengalokasikan penghargaan dan imbalan kepada bawahannya
o Pola Rekruitment dan Pemberhentian: memperkuat organisasi dgn orang-orang yg mempunyai nilai-nilai yg sesuai dgn nilai-nilai pimpinan
74. Mekanisme Sekunder: cara memperkuat budaya apabila mekanisme utama scr konsisten diterapkan
o Desain struktur organisasi dari sentralisasi ke desentralisasi
o Sistem & prosedur perencanaan, pelaporan, evaluasi kinerja, program pengembangan,dll
o Desain fasilitas di tempat kerja, layout ruang, fasilitas kantor, pelayanan thd karyawan, dll
o Pernyataan-pernyataan formal, seruan pimpinan scr tertulis, anggaran dasar, falsafah-falsafah
75. Faktor-faktor yg mendorong perubahan BO?
o Adanya suatu krisis yg dramatis & penurunan kinerja organisasi
o Adanya pergantian kepemimpinan
o Adanya masa transisional
o Adanya heterogenitas budaya dlm organisasi
o Adanya pola rekruitmen baru, dll
76. Bagaimana memulai mengubah Budaya Organisasi ?
o Melakukan analisis budaya organisasi: memilah dan memilih nilai-nilai yg relevan dan tidak relevan
o Melibatkan banyak elemen utk memberikan saran-saran khusus
o Pencairan nilai-nilai budaya lama yg tidak relevan
o Sosialisasi dan intervensi nilai-nilai baru
o Internalisasi (pemantapan) melalui mekanisme primer & sekunder
77.
o KAIZEN: BUDAYA ORGANISASI
o PERUSAHAAN JEPANG
78. PENJUALAN GENERAL MOTOR, FORD, DAN TOYOTA
o • Penjualan General Motor dan Ford tahun 2006 menurun 3 miliar USD dan 6,99 miliar USD, sedangkan penjualanToyota meraih keuntungan 10,2 miliar USD.
79. PENDEKATAN BUDAYA DALAM PERUSAHAAN JEPANG
o Sejak awal, ketika mengadopsi sistem kualitas, perusahaan-perusahaan Jepang selalu mempertimbangkan budaya setempat.
o Jepang unggul karena menggunakan pendekatan adaptasi budaya dalam penjualan produknya.
o Keunggulan kompetitif produk Jepang adalah budaya organisasi yang akan menjadi "key-drivers."
o Budaya organisasi adalah "soft side," sedangkan "hard side" meliputi struktural, sistem produksi, teknologi, dan desain.
o Ilustrasinya: kita tidak mungkin menerapkan teknologi maju, kalau tidak didukung dengan mindset (budaya) yang memadai.
80. BUDAYA ORGANISASI KAIZEN
o Budaya organisasi pada masyarakat Jepang disebut "Kaizen," yang artinya "penyempurnaan berkesinambungan," yang melibatkan semua anggota dalam hirarkhi perusahaan, baik manajemen maupun karyawan.
o Intinya: kesadaran bahwa manajemen harus memuaskan pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan, jika perusahaan ingin tetap eksis, memperoleh laba, dan berkembang.
o Tujuannya: menyempurnakan mutu, proses, sistem, biaya, dan penjadwalan demi kepuasan pelanggan.
o Metode Kaizen: pertama, mengubah cara kerja karyawan sehingga karyawan bekerja lebih produktif, tidak terlalu melelahkan, lebih efisien, dan aman; kedua, memperbaiki peralatan; ketiga, memperbaiki prosedur
81. INOVASI - KAIZEN
o Konsep lain dikenal dengan istilah "Inovasi, " yang merupakan perubahan besar dalam mengikuti perkembangan teknologi. Inovasi menggunakan konsep-konsep dan teknik produksi baru yang bersifat dramatis dan sangat menyolok.
o Dibandingkan dengan "inovasi," Kaizen tidak memerlukan teknik-teknik yang canggih dan investasi yang besar.
o Langkah pertama Kaizen, lakukan "review" terhadap "standar kerja" yang berlaku untuk memeriksa kinerja saatini; kedua lakukan "estimasi" seberapa jauh kinerja masih dapat diperbaiki. Jika sudah optimal barulah standar dinaikkan.
o Dampaknya akan terlihat pada "proses produksi dan pasar."
o Produk-produk buatan Jepang dikenal dengan kualitasnya yang bagus dengan harga yang kompetitif.
82. KAIZEN
o Konsep Kaizen dibagi dalam 3 segmen, yaitu Pertama, berorientasi pada manajemen. Manajemen Jepang umumnya percaya bahwa seorang manajer harus menggunakan 50% waktunya untuk penyempurnaan. Mulai dengan mengidentifikasi "pemborosan" maupun "aktivitas karyawan." Kedua, berorientasi pada kelompok "gugus kendali mutu" dan "aktivitas kelompok kecil" untuk mengidentifikasi penyebab masalah, menganalisis, melaksanakan, mencoba tindakan baru, dan menetapkan standar/ prosedur baru. Ketiga, berorientasi pada individu, tercermin dalam bentuk keterampilan karyawan dalam menyampaikan pemikiran dan saran, sebagai upaya pengembangan diri karyawan.
o Kunci utama: setiap karyawan dari berbagai tingkatan agar terus menerus menyempurnakan keahlian dan mengembangkan bakat yang dimiliki, yang dapat meningkatkan kepuasan kerja.
83. KERJA DALAM TIM
o Kepuasan yang sebenarnya terletak pada proses perbaikan itu sendiri melalui usaha-usaha yang kreatif.
o Kompetensi saja tidak cukup. Yang diperlukan adalah "kemampuan bekerja dalam Tim" secara efektif dengan memanfaatkan keahlian, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki guna memperbaiki kelemahan dalam perusahaan.
84. ADOPSI
o Belajar dari Jepang mulai dari restorasi Meiji dengan menyerap teknologi dari Barat, khususnya Jerman, yang kala itu sangat maju teknologinya.
o Nilai-nilai modern "diadopsi dan diadaptasi" dengan "budaya setempat," agar menjadi budaya yang unggul.
85. JATI DIRI BANGSA
o Jati diri bangsa dibangun diatas nilai-nilai modern yang "diolah" (diadopsi dan diadaptasi) dengan nilai-nilai tradisi setempat.
o Dalam waktu 25 tahun, Jepang berhasil membangun teknologi sejajar dengan dunia Barat.
86. PRAKTEK MANAJEMEN
o Jangan menelan mentah-mentah konsep dan praktek manajemen Barat, kita harus "memilah dan memilih" yang sesuai dengan "situasi budaya" kita agar menjadi "praktek manajemen" yang unggul.
o Ilustrasi: hasil foto kopi tidak pernah lebih baik dari aslinya, tetapi hasil memfoto kopi "prinsip-prinsip dasar" kemudian mewarnai prinsip-prinsip dasar tersebut dengan budaya setempat akan menghasilkan karya yang lebih indah dari aslinya.

Topik:Media Massa


Teror Media Televisi Indonesia

 Perkembangan televisi di Indonesia
 Dampak perkembangan televisi
 Fungsi Televisi bagi masyarakat
 Televisi sebagai Program Pendidikan
 Konsep-konsep komunikasi dan hubungannya dengan media massa.
 Televisi bisa menyulap sikap dan perilaku masyarakat

1. Matikan TV-Mu!
• Pengarang: Sunardian Wirodono
• Kota & Tahun Terbit:Yogyakarta,2005
• Bab:7 “Pengaruh Buruk Televisi”
• Hal: 139-157

Televisi merupakan media yang paling luas dan mudah dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi telah menjadi kebutuhan keluarga yang sudah menjadi kebutuhan primer. Setiap keluarga, mulai dari pelosok Tanah Air hingga masyarakat perkotaan sudah memiliki televisi di rumah masing-masing.Dengan adanya televisi masyarakat dapat dengan mudah memperolehinformasi, ilmu pengetahuan, dan mengakses program televisi yang disukainya, tanpa memerlukan pengorbanan yang berat. Kita bisa langsung memencet angka tombol berapa pada televisi dan stasiun televisi mana yang kita inginkan.realitas tayangan televisi yang penuh dengan fatamorgana, hiperealitas dan bertendensi mengeksploitasi pemirsa.
Lebih ironisnya lagi, berita kriminal yang ditayangkan televisi itu juga sering kali bersifat diskriminatif dan hanya menyoroti penjahatnya. Seolah-olah pelaku kejahatanlah yang salah. Polisi datang sebagai hero yang menolong masyarakat. Itu merupakan manipulasi setting yang perlu mendapatkan penilaian ulang.

2. Televisi sebagai media Pendidikan
• Pengarang: Drs.Darwanto
• Kota & Tahun Terbit:Yogyakarta,2007
• Bab: 2 “Televisi Sebagai Media Massa”
• Hal: 25-35

salah satu alasaan kenapa televisi bisa dijadikan sebagai pendidikan adalah karena televisi mempunyai karakteristik tersendiri yang tidak bisa dimiliki oleh media massa lainnya. Karakteristik audio visual yang lebih dirasakan perannya dalam mempengaruhi khalayak, sehingga dapat dimanfaatkan oleh negara dalam menyukseskan pembangunan negara dalam bidang pendidikan melalui program televisi sebagai sarana pendukung
Semula dinilai bahwa televisi siaran kurang bermanfaat dalam dunia pendidikan, hal ini mengingat biaya operasionalnya yang cukup mahal, tetapi kemudian muncul pendapat yang berlawanan, yang menyatakan bahwa televisi sebagai media massa sangat bermanfaat dalam memajukan pendidikan suatu bangsa. Dari pendapat itu dalam perkembangannya membuktikan bahwa dengan sifat audio visual yang dimiliki oleh televisi, menjadikan televisi sangat pragmatis, sehingga mudah mempengaruhi penonton dalam hal sikap, tingkah laku dan pola pikirnya, maka tidak pantaslah kalau dalam waktu relatif singkat televisi telah menempati jajaran teratas dari jajaran media massa.


3. Media Komunikasi
• Pengarang: Sudarsono Sudirdjo
• Kota & Tahun Terbit: Jakarta, IKIP Jakarta 1995
• Bab: 4 “Televisi sebagai Program Pendidikan”
• Hal: 45-56

Media massa baik cetak maupun elektronik mempunyai ciri masing-masing. Media komunikasi massa mampu meniadakan hambatan waktu dan tempat, seperti yang dinyatakan bahwa dunia semakin kecil dibanding sebelumnya disebabkan kehadiran media komunikasi massa, informasi tentang suatu negara akan dapat diketahui pada waktu yang relatif singkat di belahan dunia yang lain Jadi peranan media massa seperti tv akan semakin menentukan dalam pembangunan dunia pendidikan yang semakin global.
. Penggunaan media komunikasi massa seperti tv, apapun termasuk yang untuk tujuan pendidikan tidak terlepas dari prinsip komunikasi. Karena tv adalah sarana komunikasi dalam menyampaikan informasi atau pesan dari suatu sumber kepada pendengarnya. Sebelum membicarakan tv sebagai media komunikasi massa, lebih dahulu perlu mengkaji model-model komunikasi.

4. Potensi Media Televisi
• Pengarang: Skomis
• Kota & Tahun Terbit:
• Bab: 2 “Antara Televisi, Anak, dan Keluarga”
• Hal: 27-35

Memang televisi semakin dekat dengan anak. Banyaknya pilihan acara yang disuguhkan dari berbagai stasiun televisi, membuat anak semakin senang nongkrong di depan layar televisi. Pihak stasiun televisi tidak sedikit menyediakan acara-acara khusus untuk dikonsumsi anak-anak. Simak saja acara-acara Sabtu dan Minggu pagi hampir semua stasiun TV menyajikan program anak-anak. Apalagi kini komunikasi antara orang tua dan anak cenderung berkurang sebagai konsekuensi kesibukan para orang tua pada pekerjaaanya serta makin hilangnya budaya dongeng orang tua saat pengantar tidur.
Televisi diduga bisa menyulap sikap dan perilaku masyarakat, terutama pada anak-anak. Menurut Skomis, dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan lain sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup (gerak/live) yang bisa bersifat politis, bisa, informatif, hiburan, pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut.

5. KOMUNIKASI MASSA
• Pengarang: Nurudin,M.Si
• Kota & Tahun Terbit: Jakarta,2007
• Bab: 3”FUNGSI MEDIA MASSA ”
• Hal: 63-74
1. Surveillance (pengawasan)
 Warning before surveillance (pengawasan peringatan)fungsi yang terjadi ketika MM menginformasikan tentang ssuatu yang berupa ancaman, ex. Bahaya tsunami,banjir, gempa, kenaikan harga, dll.
 Instrumental surveillance (pengawasan instrumental) penyebaran/penyampaian informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari ex. Resep masakan, produk-produk baru, dll.
2.Interpretation (penafsiran)
 MM tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga meberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting,ex. Tajuk rencana (editorial) berisi komentar dan opini dilengkapi perspektif terhadap berita yang disajikan di halaman lain
3.Linfkage (pertalian)
 MM dpat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu, ex. SBY undur diri dari kabinet Megawati dan menaikkan pamor Partai Demokrat.
4. Transmission of values (penyebaran nilai-nilai)
 fungsi sosialisasi: cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok
5. Entertainment (hiburan)
 banyak kita jumpai pada media televisi dan radio.

Teror Media Televisi Indonesia
Perkembangan pertelevisian di Indonesia dua tahun terakhir ini memang amat menarik, televisi-televisi swasta bermunculan melengkapi dan memperkaya TV yang sudah ada. Tercatat lebih dari 17 TV yang ada di Indonesia adalah TVRI, RCTI, SCTV, TPI, AN-TV, Indosiar, Trans-TV, Lativi, TV-7, TV Global, dan Metro TV ditambah TV-TV lokal
Acara televisi yang variatif dan menarik membuat orang terpengaruh untuk meluangkan waktunya duduk di depan televisi. Namun dibalik itu semua dengan dan tanpa disadari televisi telah memberikan banyak pengaruh positif dan negatif dalam kehidupan manusia baik anak-anak maupun orang dewasa.
Sisi positif yang terdapat pada media televisi bagi kita ialah televisi hadir sebagai sarana untuk memperlancar hubungan dan komunikasi antar manusia. Banyak perubahan dan kemajuan yang terjadi pada masyarakat abad kedua puluh dengan datangnya media masa televisi. Selain itu televisi mampu menghibur kita dari berbagai macam kepenatan dengan acara-acara yang disajikan sehingga televisi merupakan salah satu sarana hiburan sangat dibutuhkan semua orang.
Televisi berpotensi besar memberikan dampak negatif di tengah berbagai lapisan masyarakat, khususnya anak-anak, karena televisi memainkan peran yang terbesar dalam menyajikan informasi yang tidak layak dan terlalu dini bagi anak-anak. Memang terdapat usaha untuk menggerakkan para orangtua agar mengarahkan anak-anak mereka supaya menonton program atau acara yang dikhususkan untuk mereka saja, namun pada prakteknya, sedikit sekali orangtua yang memperhatikan ini.
Hal yang sangat dikhawatirkan dari kalangan orang tua ialah anak-anak yang belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas, karena media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Televisi, selain selalu tersedia dan amat mudah diakses, juga menyuguhkan banyak sekali pilihan, ada sederet acara dari tiap stasiun televisi, tinggal bagaimana pemirsa memilih acara yang dibutuhkan, disukai dan sesuai dengan selera, sehingga tidak dapat dipungkiri kalangan anak-anak dan dewasa telah teracuni oleh media televisi.
Banyak acara televisi yang sama sekali tidak menghargai kehidupan bermasyarakat dan beragama. Mengajarkan orang bagaimana berbuat licik, jahat, membunuh, seni berbohong. Tayangan-tayangan yang berbau kekerasan, seksual, banyak mempengaruhi jalan pikiran pemirsa yang akibatnya adalah mereka menganggap hal itu sebagai sesuatu yang normal untuk dilakukan.Disatu sisi televisi menjadi sarana sebagai media informasi, hiburan bahkan bisa sebagai kemajuan kehidupan, namun disisi lain TV dapat menularkan efek yang buruk bagi sikap, pola pikir, perilaku anak.

TEORI KOMUNIKASI MASSA


Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
1. Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Tradition)
Teori pengaruh komunikasi massa dalam perkembangannya telah mengalami perubahan yang kelihatan berliku-liku dalam abad ini. Dari awalnya, para peneliti percaya pada teori pengaruh komunikasi “peluru ajaib” (bullet theory) Individu-individu dipercaya sebagai dipengaruhi langsung dan secara besar oleh pesan media, karena media dianggap berkuasa dalam membentuk opini publik. Menurut model ini, jika Anda melihat iklan Close Up maka setelah menonton iklan Close Up maka Anda seharusnya mencoba Close Up saat menggosok gigi.
Kemudian pada tahun 50-an, ketika aliran hipotesis dua langkah (two step flow) menjadi populer, media pengaruh dianggap sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh yang minimal. Misalnya iklan Close Up dipercaya tidak akan secara langsung mempengaruhi banyak orang-orang untuk mencobanya. Kemudian dalam 1960-an, berkembang wacana baru yang mendukung minimalnya pengaruh media massa, yaitu bahwa pengaruh media massa juga ditengahi oleh variabel lain. Suatu kekuatan dari iklan Close Up secara komersil atau tidak untuk mampu mempengaruhi khalayak agar mengkonsumsinya, tergantung pada variabel lain. Sehingga pada saat itu pengaruh media dianggap terbatas (limited-effects model).
Sekarang setelah riset di tahun 1970-an dan 1980-an, banyak ilmuwan komunikasi sudah kembali ke powerful-effects model, di mana media dianggap memiliki pengaruh yang kuat, terutama media televisi.Ahli komunikasi massa yang sangat mendukung keberadaan teori mengenai pengaruh kuat yang ditimbulkan oleh media massa adalah Noelle-Neumann melalui pandangannya mengenai gelombang kebisuan.
2. Uses, Gratifications and Depedency
Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan serimg diguankan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah uses and gratifications. Pendekatan uses and gratifications menekankan riset komunikasi massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam ranah uses and gratifications mencoba untuk menjawab pertanyan : “Mengapa orang menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail, 2002 : 388). Di sini sikap dasarnya diringkas sebagai berikut :
Studi pengaruh yang klasik pada mulanya mempunyai anggapan bahwa konsumen media, bukannya pesan media, sebagai titik awal kajian dalam komunikasi massa. Dalam kajian ini yang diteliti adalah perilaku komunikasi khalayak dalam relasinya dengan pengalaman langsungnya dengan media massa. Khalayak diasumsikan sebagai bagian dari khalayak yang aktif dalam memanfaatkan muatan media, bukannya secara pasif saat mengkonsumsi media massa(Rubin dalam Littlejohn, 1996 : 345).
Di sini khalayak diasumsikan sebagai aktif dan diarahkan oleh tujuan. Anggota khalayak dianggap memiliki tanggung jawab sendiri dalam mengadakan pemilihan terhadap media massa untuk mengetahui kebutuhannya, memenuhi kebutuhannya dan bagaimana cara memenuhinya. Media massa dianggap sebagai hanya sebagai salah satu cara memenuhi kebutuhan individu dan individu boleh memenuhi kebutuhan mereka melalui media massa atau dengan suatu cara lain. Riset yang dilakukan dengan pendekatan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1940-an oleh Paul Lazarfeld yang meneliti alasan masyarakat terhadap acara radio berupa opera sabun dan kuis serta alasan mereka membaca berita di surat kabar (McQuail, 2002 : 387). Kebanyakan perempuan yang mendengarkan opera sabun di radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka dapat memperoleh gambaran ibu rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan opera sabun mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membeca surat kabar mereka selain mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai informasi dan rutinitas keseharian (McQuail, 2002 : 387).
Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi motivasi khalayak yang terangkum dalam skema media – persons interactions sebagai berikut :
Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi
Personal relationships, yaitu persahabatan; kegunaan sosial
Personal identity, yaitu referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai
Surveillance (bentuk-bentuk pencarian informasi) (McQuail, 2002 : 388).
Seperti yang telah kita diskusikan di atas, uses and gratifications merupakan suatu gagasan menarik, tetapi pendekatan ini tidak mampu melakukan eksplorasi terhadap berbagai hal secara lebih mendalam. Untuk itu mari sekarang kita mendiskusikan beberapa perluasan dari pendekatan yang dilakukan dengan teori uses and gratifications.
3. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai).
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media –kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.
4. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media. Lalu apa yang sebenarnya melandasi ketergantungan khalayak terhadap media massa ?
Ada dua jawaban mengenai hal ini. Pertama, khalayak akan menjadi lebih tergantung terhadap media yang telah memenuhi berbagai kebutuhan khalayak bersangkutan dibanding pada media yang menyediakan hanya beberapa kebutuhan saja. Jika misalnya, Anda mengikuti perkembangan persaingan antara Manchester United, Arsenal dan Chelsea secara serius, Anda mungkin akan menjadi tergantung pada tayangan langsung Liga Inggris di TV 7. Sedangkan orang lain yang lebih tertarik Liga Spanyol dan tidak tertarik akan Liga Inggris mungkin akan tidak mengetahui bahwa situs TV 7 berkaitan Liga Inggris telah di up date, atau tidak melihat pemberitaan Liga Inggris di Harian Kompas.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap khalayak, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen, survey dan riset etnografi.